Gojek dan Gaya Hidup Cepat: Cermin Kebiasaan Digital Gen Z

Oleh Aryo Chandra Ray Hash

Perkembangan Gojek dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bagaimana anak muda, terutama Gen Z, membentuk pola hidup baru yang serba cepat dan praktis. Di tengah rutinitas padat dari kuliah, kerja sambilan, hingga aktivitas komunitas kebutuhan untuk bergerak dan memenuhi berbagai keperluan dengan cepat semakin meningkat. Nggak heran kalau banyak orang merasa hidup jadi jauh lebih simple karena adanya Gojek.

Penggunaannya juga bikin aktivitas sosial lebih gampang. Misalnya, kalau ada teman ngajak nongkrong tiba-tiba, tinggal pesan GoRide tanpa perlu ribet cari kendaraan. Mahasiswa yang jadwalnya padat pun jadi terbantu, karena bisa pergi ke banyak tempat tanpa harus buang waktu nunggu angkutan atau jalan jauh. Rasanya mobilitas jadi lebih fleksibel dan spontan.

Kebiasaan pakai layanan instan ini akhirnya membentuk budaya baru: apa-apa ingin cepat, praktis, dan nggak mau repot. Banyak hal yang dulu harus dilakukan manual belanja, masak, kirim barang sekarang cukup lewat aplikasi. Generasi sekarang lebih memilih cara yang efisien supaya waktu bisa dipakai untuk hal yang dianggap lebih penting.

Ditambah lagi, fitur-fitur dalam Gojek sebenarnya menunjukkan seberapa besar teknologi memengaruhi pola hidup anak muda. GoPay bikin transaksi lebih cepat, GoSend mempermudah pengiriman, dan GoFood jadi penyelamat saat lapar. Semua serba otomatis, dan pengalaman ini bikin orang terbiasa membuat keputusan cepat tanpa harus berpikir panjang.

EITS, JANGAN SALAH DIBALIK ITU SEMUA…

Ada kekurangan dari penggunaan Gojek yang perlu kalian tau, simak baik-baik!

1. Terlalu bikin ketergantungan
Karena semuanya serba mudah, banyak orang jadi terbiasa banget pakai Gojek. Hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri malah jadi selalu diselesaikan lewat aplikasi.

2. Pengeluaran bisa jadi boros
Pesan makanan atau ojek online memang praktis, tapi kalau terlalu sering, uang jadi cepat habis. Ongkir dan biaya tambahan juga kadang bikin harga makin tinggi.

3. Bikin orang kurang sabar
Karena sudah terbiasa dengan yang serba cepat, banyak orang jadi nggak tahan kalau harus nunggu lama atau melakukan sesuatu dengan cara yang manual.

4. Layanan nggak selalu mulus
Kadang driver lama datang, cuaca jelek, atau aplikasi error. Hal-hal seperti ini bisa menghambat rencana, apalagi kalau lagi buru-buru.

5. Aktivitas fisik makin berkurang
Karena apa-apa bisa dilakukan lewat HP, banyak orang jadi lebih jarang keluar rumah, jalan kaki, atau melakukan kegiatan yang butuh gerak.

KESIMPULAN

Pada akhirnya, Gojek udah jadi bagian dari hidup banyak anak muda. Semua yang serba cepat dan praktis bikin aplikasi ini kerasa kayak “penyelamat” kalau lagi buru-buru, mager, atau butuh sesuatu yang instan. Tapi di balik semua kemudahan itu, tetap ada kekurangan yang harus disadari mulai dari harga yang kadang naik turun, bikin kita jadi boros tanpa sadar, sampai bikin ketergantungan karena apa-apa pengennya tinggal klik. Makanya, pakai Gojek boleh banget, tapi tetap harus pinter ngatur diri. Jangan sampai kemudahan bikin kita jadi lupa sama prioritas atau malah kebiasaan boros. Teknologi itu bantu hidup jadi gampang, tapi kendalinya tetap di tangan kita.

Singkatnya: Gojek itu ngebantu, tapi jangan sampai kita ketergantungan. Pakai secukupnya, nikmati seperlunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Portal Bersama
Hallo Kakak!