Pentingnya Kesadaran Masyarakat akan Pengelolaan Sampah dalam Kehidupan Sehari-hari

Penulis : Muhamad Fajar Prayogo

portalbersama.com – 01 Desember 2023 – Sampah menjadi permasalahan global yang tidak hanya memengaruhi negara-negara berkembang, tetapi juga negara maju. Setiap harinya, kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah, yang kemudian diangkut menggunakan truk khusus dan dibuang di tempat yang telah disediakan. Tumpukan sampah ini tidak hanya mengganggu penduduk sekitar dengan bau yang tidak sedap, tetapi juga berpotensi menciptakan risiko kesehatan masyarakat. Dalam konteks ini, upaya pengelolaan sampah menjadi krusial untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Sampah, sebagai materi yang kebanyakan dianggap tidak bernilai, sering kali merupakan hasil dari produksi dan penggunaan barang-barang yang rusak atau tidak layak digunakan. Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, Perusahaan, rumah sakit, pasar, secara garis besar  sampah dibedakan menjadi :

  1. Sampah organik/basah
    Contoh : sampah dapur, restoran, sisa sayuran, rempah-rempah, atau sisa buah yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
  2. Sampah anorganik/kering
    Contoh : Logam, besi, kaleng, plastic, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
  3. Sampah Berbahaya
    Contoh : Baterai, botol ravun nyamuk, jarum suntik bekas dll.

Meskipun terbukti sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia, masyarakat seringkali merasa kesulitan mengatasi sampah karena tidak tahu cara mengolahnya dengan benar. Namun, sampah dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat dengan cara mendaur ulang, sehingga meminimalisasikan dampak sampah pada lingkungan. Sampah yang dibuang harus di beda bedakan jangan sampai tercampur satu sama lain agar tidak menimbulkan dampak yang buruk, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur ulang secara optimal.

Ilustrasi Menjaga Lingkungan dari Dampak Negatif Sampah.
Foto : freepick.com

Dalam upaya mengatasi sampah, kita dapat mengadopsi prinsip-prinsip 3R, yaitu:

  1. Mengurangi  (Reduce)
    Sebisa mungkin meminimalisasi barang material yang kita pergunakan, semakin banyak kita menggurnakan produk, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
  2. Menggunakan Kembali (Reuse)
    Pilihlah barang-barang yang masih bisa dipakai Kembali, hindari pemakaian barang yang sekali pakai.
  3. Mendaur ulang  (recyle)
    Barang barang yang tidak digunakan bisa didaur ulang Kembali , tetapi tidak semua barang bisa di daur ulang.
Ilustrasi Seni Daur Ulang sebagai Ekspresi Kesadaran Masyarakat.
Foto : freepick.com

KESIMPULAN

Pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu, diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan di sekitarnya sendiri. Peran pemerintah juga sangat diperlukan dalam hal ini, dengan peraturan-peraturan dan sanksi-sanksi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.