Tangerang Selatan, 27 Juni 2025 — Mahasiswa Universitas Pamulang, Rendy Agustian Hidayat (221011402471), Sayyaf Kholillullah (221011402149), dan Yakub (221011400806), berkolaborasi dalam pengembangan sistem absensi berbasis QR code untuk siswa di SMK Tunas Pakuhaji. Dengan arahan dari dosen pembimbing dan dukungan pihak sekolah
Sistem absensi siswa berbasis QR code dirancang untuk menggantikan metode absensi manual yang rawan kesalahan dan tidak efisien. Inovasi ini memungkinkan siswa mencatat kehadiran dengan memindai kode QR unik yang telah dibuat dan didistribusikan secara digital. Proses ini terekam otomatis ke dalam basis data, memungkinkan pemantauan dan rekap data secara real-time.

Proyek ini dilaksanakan oleh tiga mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang. Sistem dikembangkan dan diuji di SMK Tunas Pakuhaji dengan melibatkan unit Tata Usaha dan pihak guru sebagai pengguna sistem. Pihak sekolah memberikan dukungan penuh, sementara mahasiswa bertanggung jawab atas analisis, perancangan, hingga pengujian sistem.
Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan pada tahun akademik 2024/2025. Proses pengembangan sistem dimulai dengan observasi dan wawancara lapangan, dilanjutkan dengan perancangan antarmuka, pengembangan backend, hingga implementasi dan pengujian sistem absensi QR code secara langsung di sekolah.
Seluruh proses kerja praktik dan penerapan sistem dilakukan di SMK Tunas Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Fokus pelaksanaan berada di unit Tata Usaha sekolah sebagai pengelola data absensi, serta melibatkan ruang kelas sebagai titik pelaksanaan scan QR code oleh siswa.
Metode absensi manual terbukti tidak lagi relevan karena lambat, rentan kesalahan pencatatan, dan tidak mendukung digitalisasi. Sistem QR code menawarkan efisiensi waktu, akurasi tinggi, serta keamanan data yang lebih baik. Selain itu, sistem ini mendukung visi sekolah dalam menerapkan teknologi informasi sebagai bagian dari manajemen modern dan peningkatan mutu layanan pendidikan.
istem dikembangkan menggunakan kombinasi HTML, CSS, PHP, dan database MySQL. QR code dibuat secara otomatis dan dapat diunduh dalam format .zip untuk tiap siswa. Absensi dilakukan dengan memindai QR code melalui perangkat yang mendukung kamera, dan hasilnya langsung tersimpan dalam sistem. Fitur dashboard disediakan untuk memantau kehadiran harian, mingguan, hingga bulanan. Pengujian sistem dilakukan terhadap 5 siswa selama 1 minggu, dan menunjukkan hasil positif tanpa kesalahan signifikan.

“Kami ingin sistem ini bisa meringankan beban administrasi sekolah dan menjadi langkah nyata menuju digitalisasi manajemen pendidikan di tingkat SMK,” ujar Rendy dalam laporan kerja praktiknya.
Melalui inovasi sederhana namun berdampak besar ini, mahasiswa membuktikan bahwa transformasi digital di sekolah menengah bisa dilakukan secara efektif, dengan biaya rendah dan teknologi yang dapat diakses secara luas.