Di tengah meningkatnya tekanan ekonomi global akibat ketidakpastian geopolitik, lonjakan harga energi, serta melambatnya pertumbuhan dunia, Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) menegaskan pentingnya mempertahankan dan bahkan memperkuat anggaran kesejahteraan sosial.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (28/4/2025), Wakil Ketua Umum DNIKS mengingatkan bahwa kesejahteraan sosial adalah fondasi ketahanan nasional yang tidak boleh dikompromikan dalam kondisi apa pun, termasuk dalam situasi fiskal yang ketat.
“Krisis global mengajarkan kita bahwa rakyat kecil selalu menjadi korban pertama. Negara harus mempertebal keberpihakannya. Anggaran sosial harus dilindungi, bahkan ditingkatkan,” tegas Waketum DNIKS.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa upaya efisiensi anggaran, jika tidak dilakukan dengan prinsip keadilan sosial, akan memperdalam jurang ketimpangan dan memperburuk dampak krisis di kalangan masyarakat bawah.
Menurutnya, kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, anak-anak yatim, lansia terlantar, serta keluarga miskin saat ini menghadapi tekanan ganda: naiknya harga kebutuhan pokok dan berkurangnya peluang ekonomi.
Dalam berbagai kesempatan, DNIKS menggarisbawahi pentingnya program-program sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial tunai, bantuan untuk disabilitas, dan subsidi pangan, yang selama ini menjadi penopang hidup jutaan warga.
“Pemotongan terhadap program ini tidak hanya berdampak pada penerima bantuan langsung, tetapi juga mengganggu stabilitas sosial nasional,” imbuhnya.