Penulis : Nabila Yunita Sari
portalbersama.com – Di era teknologi dan komunikasi saat ini segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Selain membawa banyak manfaat, perkembangan teknologi juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan dan mengeruk keuntungan, misalnya scammer alias penipu melalui Teknik phising.
Apa itu phishing?
Phishing adalah Teknik penipuan daring yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan untuk memperoleh informasi sensitive, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi lainnya. Para pelaku phising atau hacker berusaha untuk membuat korban percaya bahwa mereka berinteraksi dengan entitas yang sah dan terpercaya, seperti sebuah situs web atau perusahaan yang dikenal, padahal sebenarnya mereka sedang dibujuk untuk mengungkapkan informasi pribadi mereka.
Lalu apa saja jenis phishing tersebut?
Umumnya, serangan phishing dilakukan melalui email, Whatsapp, atau panggilan telepon palsu. Pesan atau panggilan tersebut sering kali menyertakan tautan yang mengarahkan korban ke situs web palsu yang didesain mirip dengan situs web resmi yang sebenarnya. Di situs tersebut korban diminta untuk memasukan informasi yang kemudian akan digunakan oleh pelaku untuk tujuan penipuan atau kegiatan kriminal lainnya.
Contohnya ketika kamu menerima pesan teks seperti melalui Whatsapp atau SMS yang mengklaim kamu telah memenangkan hadiah dan diminta untuk mengklik tautan atau membalas dengan informasi pribadi kamu untuk mengklaim hadiah tersebut. Serangan phishing tersebut dinamakan Smishing, yang dilakukan melalui pesan teks atau SMS.
Contoh phishing yang mungkin kamu pernah lihat di media sosial atau kamu pernah mendapat pesan teks seperti ini :
Ancaman seperti apa jika terkena phishing?
Jika terkena serangan phishing, beberapa ancaman yang mungkin akan timbul adalah :
- Pencurian identitas : Hacker dapat menggunakan informasi pribadi yang mereka dapatkan melalui serangan phishing. Mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuka rekening palsu, mengajukan pinjaman atas nama korban, atau melakukan kriminal lainnya yang melibatkan identitas korban.
- Pencurian keuangan : Jika korban memberikan informasi kartu kredit, nomor rekening bank, atau rincian keuangan lainnya kepada pelaku phishing, mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk melakukan pencurian keuangan. Mereka dapat melakukan transaksi tidak sah, mengurang rekening bank korban, atau memperoleh akses ke akun-akun keuangan korban.
- Malware dan Ransomware : Serangan phishing dapat mengarah pada infeksi perangkat anda dengan malware dan ransomware. Perangkat lunak berbahaya ini dapat merusak sistem korban, mencuri data sensitif, atau bahkan mengenkripsi data korban dan meminta pembayaran tebusan agar data tersebut dikembalikan.
- Penyalahgunaan akun : Jika korban memberikan informasi login atau kata sandi kepada pelaku phishing, mereka dapat mengakses akun-akun korban dan melakukan penyalahgunaan.
- Penyebaran serangan lebih lanjut : Jika kita terkena serangan phishing dan memberikan akses ke akun atau informasi penting, hacker dapat menggunakan akun kita sebagai kendaraan untuk menyebar serangan lebih lanjut. Mereka dapat mengirimkan pesan phishing ke kontak kita, mencuri informasi dari akun kita yang terhubung, atau menyebarkan serangan phishing ke lebih banyak orang.
Lalu, seperti apa cara untuk menghindarinya?
Phishing merupakan ancaman serius di dunia digital karena dapat menyebabkan pencurian identitas, kehilangan dana, atau akses yang tidak sah ke akun dan informasi pribadi. Oleh karena itu, penting bagi pengguna smartphone dan pengguna internet untuk mewaspadai serangan phishing dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti tidak mengklik tautan yang mencurigakan, memverifikasi keaslian situs web atau pengirim pesan sebelum memberikan informasi pribadi, dan menggunakan sistem keamanan yang andal.