Mahasiswa Unpam Hadirkan Platform Digital Berbasis Website Bank Sampah CisaukSebagai Tabungan Digital

Tangerang Selatan, 15 November2025, – Persoalan sampah di Indonesia memang belum selesai. Setiap harinya, masyarakat kita menghasilkan sampah dalam jumlah yang tidak sedikit. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2023 mencatat, rata-rata satu orang Indonesia membuang 0,7 kilogram sampah setiap hari. Kalau dijumlahkan, angkanya bisa mencapai lebih dari 68 juta ton setahun. Yang lebih memprihatinkan, hampir 40 persen dari total sampah itu masih belum dikelola dengan baik.

Kota Tangerang Selatan sendiri tidak luput dari persoalan ini. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,38 juta jiwa di tahun 2024, volume sampah yang dihasilkan setiap harinya bisa tembus angka 966 ton. Bayangkan saja, angka sebesar itu tentu menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi pemerintah daerah dan warga.

Di tengah situasi seperti ini, sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang mencoba membawa angin segar. Mereka datang ke Bank Sampah Migunani Asri Madani di Cisauk dengan membawa sebuah solusi berbasis Teknologi. Selama ini, banyak bank sampah masih mengandalkan cara konvensional dalam mencatat transaksi. Buku besar masih jadi andalan utama untuk mencatat setoran, penarikan, hingga saldo nasabah. Cara seperti ini memang sudah biasa dilakukan, tapi risikonya cukup besar. Mulai dari kesalahan pencatatan, data yang hilang, sampai keterlambatan dalam pemrosesan transaksi. . Lewat program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), tim ini mengembangkan website bernama “Ecosave” yang dirancang khusus untuk mempermudah pengelolaan bank sampah.

Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini merupakan program berkala yang diadakan oleh Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang sebagai bentuk penerapan ilmu pengetahuan dalam masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 6 mahasiswa Universitas Pamulang yang mendapatkan bimbingan langsung dari salah satu dosen pengajar dari Prodi Teknik Informatika  yaitu ibu Nurhasanah, S.Kom., M.Kom.

Website Ecosave hadir dengan fitur yang cukup membantu. Petugas bank sampah bisa langsung mencatat transaksi setoran kedalam website tanpa buku catatn lagi . Nasabah juga tidak perlu datang ke lokasi hanya untuk mengecek saldo. Cukup buka website, semua informasi sudah tersedia, termasuk harga sampah per kilogram yang ter-update secara real-time.
Ke depan, tim mahasiswa ini berencana untuk terus mendampingi Bank Sampah Migunani Asri Madani dalam pengoperasian sistem. Mereka juga terbuka untuk mengembangkan fitur-fitur baru sesuai kebutuhan di lapangan.

Inovasi semacam ini memang patut diapresiasi. Di tengah masalah sampah yang terus menumpuk, solusi-solusi kreatif seperti ini bisa jadi contoh bahwa teknologi bukan hanya soal gawai canggih atau aplikasi hiburan. Teknologi juga bisa jadi jembatan untuk menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat, termasuk dalam menjaga kelestarian lingkungan.


Tim mahasiswa berharap website Ecosave ini bisa terus digunakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat. “Kami tidak mau ini jadi proyek yang cuma jalan sebentar lalu ditinggalkan. Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan melakukan update sistem kalau memang diperlukan,” ujar salah satu anggota tim.

Dengan adanya komitmen untuk terus mengembangkan dan memelihara sistem, diharapkan website Ecosave bisa menjadi model pengelolaan bank sampah digital yang bisa diterapkan di tempat lain. Inovasi ini juga membuktikan bahwa kolaborasi antara kampus dan masyarakat bisa menghasilkan solusi nyata untuk permasalahan lingkungan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Portal Bersama
Hallo Kakak!