Tangerang Selatan, 9 July 2025 — Di tengah kemajuan era Revolusi Industri 4.0, pengelolaan aset menjadi salah satu fokus utama dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan publik, termasuk di sektor kesehatan. Menanggapi hal tersebut, tim dosen dari Universitas Pamulang berhasil merancang dan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) berbasis QR Code di RSUP Dr. Sitanala Tangerang, guna memperbaiki sistem pencatatan inventaris dan mengurangi risiko kehilangan aset.
Penelitian ini dipimpin oleh Abdullah Muhajir, S.Kom., M.Kom., dengan anggota tim Eka Yuni Titik Artaningsih, S.Kom., M.Kom., dan Alyanisa, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang. Kegiatan penelitian ini merupakan bagian dari program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Akademik 2024/2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Pamulang.
Latar belakang penelitian ini berangkat dari masalah klasik yang dihadapi RSUP Dr. Sitanala, yaitu sistem pencatatan aset yang masih dilakukan secara manual menggunakan buku dan Excel. Hal ini menimbulkan berbagai kendala, seperti tidak sinkronnya lokasi barang dengan data pencatatan, serta tidak adanya sistem pelacakan aset yang memadai. Dalam beberapa kasus, aset rumah sakit berpindah tempat tanpa pemberitahuan, dan banyak aset yang seharusnya sudah dilakukan pemutihan masih tercatat aktif.
Sebagai solusi, dikembangkan SIMA (Sistem Informasi Manajemen Aset) dengan pendekatan Quick Response (QR) Code, yang berfungsi untuk menandai dan melacak setiap aset melalui proses pemindaian menggunakan perangkat mobile. Sistem ini memuat data lengkap seperti nama barang, jenis barang, tahun pembelian, lokasi penempatan, dan riwayat penggunaan. Pengguna dapat dengan mudah melakukan input, pemindahan, hingga pemutihan aset langsung dari sistem terkomputerisasi.
Pengembangan sistem menggunakan metode waterfall, dengan tahapan analisis sistem, desain sistem, pengujian (testing), dan pemeliharaan (maintenance). Prototipe sistem dirancang dalam bentuk antarmuka website yang memungkinkan pencatatan aset secara real-time, serta dilengkapi fitur login, input data, generate QR code, dan pelaporan. Selain itu, dilakukan uji coba simulasi penggunaan oleh petugas bagian barang dan kepala ruangan.
Fitur utama SIMA mencakup:
- Pendaftaran aset baru dengan pencetakan QR code;
- Pemindaian aset menggunakan smartphone untuk menampilkan histori barang;
- Pemutihan aset berdasarkan riwayat dan usia pakai;
- Prediksi kebutuhan aset tahun depan berdasarkan analisis data historis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SIMA mampu:
- Merapikan dokumen dan administrasi barang inventaris;
- Mengurangi risiko kehilangan aset;
- Mempermudah proses audit dan pelaporan aset;
- Menyediakan data valid dan akurat untuk perencanaan pengadaan tahun selanjutnya.
Dari sisi teknis, sistem memerlukan dukungan perangkat seperti laptop berspesifikasi tinggi, barcode printer, label QR code, serta pemeliharaan tahunan oleh programmer dan analis sistem. Estimasi anggaran proyek ini mencapai sekitar Rp 46.600.000 untuk implementasi awal.
Ke depan, sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan integrasi ke sistem informasi rumah sakit, fitur otentikasi berlapis, serta penggunaan AI untuk menganalisis kondisi dan siklus hidup aset secara otomatis. Penggunaan QR Code juga dinilai lebih fleksibel dibanding barcode konvensional karena mampu menyimpan informasi dalam ukuran lebih ringkas dan tahan terhadap kerusakan.
Melalui penelitian ini, Universitas Pamulang menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi digital yang aplikatif dan berdampak langsung pada sektor pelayanan publik. SIMA diharapkan dapat menjadi model sistem pengelolaan aset yang efisien dan transparan, tidak hanya di RSUP Dr. Sitanala, tetapi juga di berbagai lembaga pemerintah lainnya.