Penulis: Lintan Amalliyah Putri
portalbersama.com — Dalam perkembangan kecerdasan buatan (AI) dari waktu ke waktu, terdapat sejumlah peristiwa penting yang telah membentuk dan memajukan bidang ini. Pada tahun 1955, program pertama AI yang dikenal sebagai “Logic Theory” dikembangkan oleh Allen Newell dan Herbert A. Simon, mampu meniru kemampuan manusia dalam menyelesaikan masalah. Setahun setelah itu, McCarthy dan Marvin Minsky mengadakan pertemuan untuk mencetuskan istilah Artificial Intelligence (AI) yang dikenal hingga saat ini.
Pada tahun 1998, istilah “big data” diperkenalkan oleh John R. Mashey, sementara pada tahun 1999, AI semakin berkembang dengan penerapan psikologi dalam ilmu komputer, termasuk konsep Internet of Things (IoT) yang diperkenalkan oleh Kevin Ashton. Pada tahun 2006, Geoffrey Hinton memperkenalkan konsep “deep learning”. Sejak itu, AI terus mengalami perkembangan signifikan, dan pada tahun 2011-2014, banyak perusahaan smartphone memperkenalkan AI dalam produk-produk mereka.
Latar Belakang Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI) adalah singkatan dari “Artificial Intelligence”. AI merujuk pada bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem dan program komputer yang dapat meniru dan melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.
Penggunaan kecerdasan buatan dalam era digital yang terus berkembang, perusahaan-perusahaan di berbagai sektor berusaha untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka. Salah satu solusi yang semakin populer adalah mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dalam proses produksi. Dengan memanfaatkan kemampuan AI dalam menganalisis data, memprediksi pola, dan mengoptimalkan proses, perusahaan dapat mencapai peningkatan produktivitas dan penghematan biaya yang signifikan.
Kegunaan dan Manfaat Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI) sangat membantu pekerjaan manusia, dalam penyelesaian nya AI sangat cepat untuk mencari jawaban atau materi yang dibutuhkan. Salah satu contohnya adalah membantu menganalisis dan mengekstrak data dalam jumlah yang banyak dan hasil yang cepat. AI dapat digunakan dalam semua bidang dengan penggunaan yang sangat mudah dan efisien.
Dampak AI Terhadap Umat Manusia
Penggunaan AI memang sangat berdampak positif dalam kehidupan umat manusia dikarenakan AI sangat membantu pekerjaan manusia dengan penggunaan yang sangat efisien.
Sekarang, segala pekerjaan yang sulit akan diselesaikan dengan mudahnya karena AI tersedia dalam bentuk chatbot yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Namun, dibalik dampak positif tersebut AI juga mempunyai dampak negatif seperti menambah pengangguran karena tenaga manusia yang digantikan oleh AI.
Harapan Masa Depan
Saat ini penggunaan AI sangat melesat, diharapkan AI dapat terus berkembang dan menjadi program yang terus membantu umat manusia tanpa harus memberikan efek samping seperti bertambah nya pengangguran atau membuat umat manusia menjadi ketergantungan terhadap program ini.
“Chat GPT itu bagus tapi menakutkan. Kita sudah tidak jauh lagi dari AI yang sangat kuat namun berbahaya, saya sedikit khawatir tentang hal-hal AI. Kita membutuhkan semacam otoritas pengatur atau sesuatu yang bertugas mengawasi pengembangan AI. Pastikan itu beroperasi untuk kepentingan umum. Ini teknologi yang cukup berbahaya. Saya khawatir saya mungkin telah melakukan beberapa hal dalam mempercepatnya.” Ucap Elon Musk (CEO Tesla dan Twitter) dalam presentasinya di hadapan para analis Tesla, Rabu (01/03/2023).